Situs PSSI Dipermak Hacker, Akun Pengguna Terancam 'Dilucuti'


JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Tak hanya di dunia nyata, laju protes yang menginginkan revolusi di tubuh PSSI kian merembet di dunia maya. Dedemit maya pun menjadikan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid jadi sasaran tembak.Lantaran yang beraksi adalah peretas tentu saja aksi yang dilancarkan terkait dengan penyusupan di suatu situs. Ada beberapa situs yang dilaporkan menjadi korban.

Dia antaranya situs www.rspp.co.id, globalmusik.co.id, ssb-indonesia.com, precor-indonesia.com, dan masih banyak lagi. 

Nurdin benar-benar menjadi target utama para dedemit maya. Wajah pengusaha asal Makasar itu digambarkan dengan tubuh karikatur yang telah menggiring bola. 

Namun tiba-tiba dari belakang, karikatur tersebut digilas oleh bajaj. Tampilan lain juga turut membawa foto pelaku mafia pajak Gayus Tambunan.



Tak banyak jejak yang ditinggalkan pelaku yang menamakan diri mereka sebagai kelompok COD tersebut. Yakni hanya pesan bertuliskan "you has been hacked,".

Namun dilihat aksi yang dilakukan dan isu yang belakangan tengah marak, sepertinya sudah jelas ke mana arah protes ini. 

Akibat aksi ini tak ayal, sejumlah akun pengguna situs PSSI pun dapat dengan mudah 'dilucuti' dedemit maya.

Peretas yang mengklaim membobol situs PSSI membeberkan beberapa kelemahan situs tersebut. Seperti lemahnya proteksi terhadap script ilegal yang bisa disuntikkan ke dalam database. Modus ini biasa dikenal dengan teknik SQL Injection.

Hal itu pun bukan kelakar belaka. Sebab, pelaku menunjukkan username dan password pengguna situs PSSI yang bisa dengan mudah didapat.

"Aku sudah kasih informasi kepada administrator dengan membuat table baru di dalam database. Script seperti ini seharusnya sudah di-patch (ditambal)," ujar pelaku yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Jumat (25/2/2011).

Meski telah berhasil masuk ke dalam situs PSSI, namun hingga kini pelaku belum ada niat untuk merusak database atau mengubah tampilan situs (deface) seperti penyerangan pada umumnya. (ar/dt2) www.suaramedia.com

No comments:

Post a Comment

komentar